Jumat, 05 April 2013

Semua Pasti Ada Hikmahnya

  Manusia hidup di dunia ini tugasnya adalah menyelesaikan masalah yang ada.Bukanlah namanya hidup jika tidak ada masalah. Setiap orang pasti mempunyai masalah yang berbeda dan selalu di tuntut bagaimana cara mencari solusi masalah tersebut.Hidupku semenjak kecil sudah di bebankan dengan masalah.Aku di haruskan hidup mandiri semenjak usia 9thn, tepatnya setelah ibuku meninggal. Aku hanya tinggal berdua dengan kakak ku yang baru kelas 3 SMP. Ayahku harus tinggal di bandung untuk mencari nafkah.Aku melakukan pekerjaan rumah setiap harinya. Menyapu, ngepel, mencuci piring dan baju adalah rutinitas ku setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Aku tidak terbiasa hidup manja, karena keadaan ekonomi keluargaku yang pas-pasan.
  3 tahun berlalu,setiap harinya kami jalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.Kami berusaha untuk tegar.Akhirnya kakak lulus SMA dengan nilai terbaik.Aku sangat senang dan bangga.kakak memang pintar dari semenjak SD selalu peringkat pertama.tetapi kebahagiaan ini awal dari musibah.kakak sakit berat setelah beberapa bulan lulus sekolah.Kata dokter penyakit kakak TBC,di karenakan beban pikiran.Aku bisa merasakan apa yang kakak rasakan.Semua teman-temannya melanjutkan ke perguruan tinggi,hanya kakak ku yang tidak kuliah.Kakak setiap hari hanya tinggal di rumah menonton tv.Keluar rumah kakak males bertemu dengan orang-orang.Mereka selalu bertanya "kenapa tidak melanjutkan kuliah,padahal sayang dengan kepintarannya"??mereka hanya bisa meledek tanpa mau mengerti dengan keadaan ekonomi keluarga kami.Aku yakin dalam hati kecil kakak juga ingin melanjutkan kuliah,tapi keadaan yang tidak memungkinkan.
  Hari demi hari kondisi kakak semakin memburuk,badannya bertambah kurus.Dokter menyarankan untuk berobat jalan selama 6 bulan.Aku dan ayah sangat sedih melihat kakak.Ayah dengan sabarnya merawat kakak.Saking parahnya BAB kakak pun di atas kasur karena lemas.Semua peralatan makan maupun peralatan mandi harus di pisah.Melihat keadaan demikian aku sering berpikir yang tidak-tidak.Setiap hari kami selalu memberikan semangat.Kami hanya bisa berdoa dan menunggu keajaiban datang.
  Setelah berobat selama 4bulan,tiba-tiba keajaiban itu datang,kakak berangsur-angsur pulih.Aku melihat ada semangat hidup yang begitu kuat.Kakak sudah mulai mau makan banyak dan belajar berjalan sendiri.Aku dan ayah sangat bahagia melihat perkembangan kakak.Sampai akhirnya setelah berobat 6 bulan kakak benar-benar sembuh total.Alhamdulilah,puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberikan kesembuhan untuk kakak ku.Beberapa bulan kemudian,setelah kakak benar-benar sembuh akhirnya kakak di terima bekerja di Bandung. Aku tinggal seorang diri,tapi aku ikhlas menjalani semuanya asalkan kakak bahagia.Mungkin dengan kakak bekerja, ia bisa terhibur dan tidak memikirkan lagi omongan orang-orang yang sayang akan peringkat terbaiknya.
  Semua pengalaman kakak ku jadikan pelajaran yang amat berharga dalam hidup ku.Setelah aku lulus SMA dengan nilai terbaik, aku langsung mencari kerja, tanpa menghiraukan omongan orang-orang.Ahamdulilah aku di terima bekerja di Karawang,kota yang lumayan jauh dari kampung ku.Aku paling bisa pulang 2bulan sekali,sehingga aku tidak lagi mendengar omongan orang-orang kampung.
 Kami selalu bersyukur atas semuanya,mungkin ini adalah suratan nasib kami.Semua pasti ada hikmahnya. Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya.Kami yakin Allah punya rencana yang lebih indah untuk kami.


Tulisan ini diikutkan dalam Chic Competition Blog 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar